E3A EMILY AESTHETCS & ANTI AGING

E3A EMILY AESTHETCS & ANTI AGING
E3A KLINIK

Jumat, 21 November 2014

PHYTOESTROGEN

PHYTOESTROGEN

Kali ini EBC KLINIK membahas tentang phytoestrogen merupakan zat dari tumbuhan yang memiliki struktur kimia mirip dengan estrogen , namun efeknya sangat lemah. Kelompok utama phytoestrogen adalah flavon, lignan, coumestatns, dan isoflavones. Phytoestrogen banyak dijumpai pada kedelai, kulit bengkoang, lidah buaya, kacang tunggak, sayur mayur, serta rempah-rempahan.

Phytoestrogen sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, diantaranya menurunkan kolesterol, mencegah osteoporosis, antivirus, antibakteri, dan antikanker.

Cara kerja phytoestrogen:
  1. Sebagai antioksidan. Senyawa aktif yang terdapat pada phytoestrogen adalah equol, diperoleh dari biotransformasi dadizein (senyawa dari pencernaan kedelai).
  2. Menghambat pertumbuhan kanker. Genistein melalui jalur penghambat hidrogen proksida yang merangsang pertumbuhan tumor dan menghambat enzim tiroksinkinase untuk menghambat pertumbuhan sel.
  3. Menurunkan resiko kanker payudara. Genistein mempunyai kerja yang berbeda pada kadar estrogen yang berbeda. Pada kadar estrogen yang tinggi, sifat genstein adalah anti estrogen, sedangkan pada kadar estrogen yang rendah (menopause), sifat genistein adalah seperti estrogen. Sehingga pada wanita premenopause, genistein dapat menghambat terjadinya kanker.
  4. penyakit jantung dan pembuluh darah. Phytoestrogen dapat menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan HDL, mencegah pembentukan plak atheroklerosis (pengerasan pembuluh darah karena lemak) dan memperbaiki kerja hormon tiroid. Phytoestrogen juga dapat meningkatkan pembuangan empedu (kolesterol darah) dan menghambat penyerapan lemak karena serat.
  5. Osteoporosis yang terjadi pada wanita umumnya disebabkan oleh turunnya fungsi ovarium dalam memproduksi hormon estrogen yang penting untuk mempertahankan kepadatan tulang. Phytoestrogen dapat memperbaiki keadaan tulang (remodelling tulang) dengan cara memacu aktivitas osteoblas melalui reseptor estrogen yang terdapat pada sel tersebut (membentuk tulang baru) dan menghambat aktivitas osteoklas (menghancurkan tulang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar